KISAH SI GADIS LIBRA :')

Assalammualaikum wr. wb

Lama gak muncul di blog. Kini aku hadir dengan sebuah kisah..
Mungkin membingungkan dan membosankan untuk dibaca..
Tapi inilah kisahnya.....


10 Agustus 2008, Mereka yang dekat denganku pasti tahu ‘makna tersembunyi’ dibalik tanggal, bulan dan tahun itu..

10 Agustus 2012 yang lalu, terakhir kalinya aku melewati tanggal itu bersama ‘dia’
entah apa masalahnya tiba2 ‘kami’ semakin jauh, jauh dan jauh.... dan pada akhirnya ‘kami’ berubah menjadi ‘aku’ dan ‘dia’.

22 September 2012 adalah tanggal ‘menyakitkan’ bagiku..
Ditanggal itu  aku mengetahui kalau ‘dia’ sudah mendapat penggantiku..
Sakit...sakitt sekali hati ini.... tapi aku berusaha kuat, aku berusaha tegar.. berusaha agar tidak menitikkan airmata... sedih... tapi aku berusaha agar tidak menangis.. yahh aku berusaha semampuku menyembunyikan airmataku dibalik senyumku...

“Semenjak saat itu aku berusaha mencari-cari kesibukan agar tidak terlalu fokus dan berlarut2 dalam kesedihan itu...
Yahh... perlahan aku mampu melupakan kejadian itu dibantu oleh sahabat2 ku yang selalu bisa membuatku tersenyum dan tertawa..
Namun ‘dia’ tiba2 datang kembali mengusik hidupku yang aku anggap sudah tenang.. Yaahh.... saat itu ‘galau’ kembali mengusik hari2 ku.. Aku risih, sungguh Aku risih dengan kehadirannya.. tapi Aku tak bisa menghindar karena jauh di lubuk hatiku, Aku pun merindukan ‘dia’. ‘Dia’ yang dulu menghiasi hariku dengan tingkahnya yang selalu bisa membuatku tertawa..
“Oh Tuhan.... rasaku kembali hadir... Aku ingin dia..” teriakku dalam hati..
Semakin hari aku semakin terbiasa dengan ‘sapaan’ darinya... membuat rasaku yang dulu layu, kembali segar.. ibarat tanaman yang baru saja disiram....

‘dia’ selalu berusaha meyakinkanku bahwa dihatinya masih ada Aku.. yaaa aku tau itu..
Aku dapat melihat itu dari cara ia memperlakukanku.. dari cara ia menatapku, aku tau itu..
Aku tau... dia menyesal karena telah menyianyiakan aku..

“Aku yang sangat2 menyayanginya, aku yang tulus menyayanginya, aku yang selalu sabar menghadapai tingkah kerasnya itu.. yahh Aku yang bagaikan jin lampu.. .. Jin lampu yang memang diciptakan hanya untuk menuruti apapun perintah tuannya...”

Jauh di dalam lubuk hatiku, aku juga menyesal. Menyesal karena telah melepas ‘dia’ dan mengikhlaskan ‘dia’ bersama wanita itu..
Aku masih menyayanginya, bahkan rasa sayangku tak berubah sedikitpun walaupun ‘dia’ berulang kali menyakitiku..
Entah karena aku terlalu bodoh atau apalah.. Yang aku tau,
“Aku Menyayangi Dia.. tak perduli siapapun dia, bagaimanapun kondisinya saat itu.. Aku tetap menyayanginya..
Ya Tuhan.. Aku menyayanginya tak perduli seberapa sering dia melukai hati yang tulus ini”

Akan tetapi aku bingung.. jauh dalam lubuk hatiku, aku menyayangi ‘dia’ tapi disaat itu...
saat ‘dia’ ingin Aku menerimanya lagi, menjalani hari dengannya lagi, merubah “Aku’ dan ‘Dia’ menjadi ‘Kami’ lagi..
Tapi entah apa yang ada difikiranku saat itu.. Aku tak bisa menjawab.. Aku hanya terdiam.. Dalam diam aku menatap matanya, mata yang dulu selalu membuatku nyaman dengan ‘pancaran indah’ itu.. ku tatap dalam2 mata itu, ku cari kenyamanan itu, tapi tak ku temukan... beberapa bulan berpisah dengannya membuatku ‘linglung’.
Sampai pada akhirnya ‘dia’ menarik kesimpulan bahwa diamku itu berarti ‘tidak’.
Dan aku masih saja diam.. diam.... diam... dan diaammm.....

Sungguh aku tak habis fikir, kenapa aku seperti itu..
Diam ku itu membuatku menyesal.. menyesal untuk yang kedua kalinya..
Menyesal tak memberi jawaban ‘iya’ untuknya. Dan hingga saat ini pun aku masih menyesal..

Dan sampai pada suatu hari aku merenung, meminta petunjuk dari-Nya.. dan ku dapatkan jawaban atas semua keganjilan ini...

Setiap pilihan pasti memiliki resiko..

Dan inilah pilihanku..
Aku memilih untuk menjalani hari tanpa ‘dia’ sebagai kekasih
Mau tidak mau, aku harus menanggung resikonya.. “Penyesalan”
Yahh.. hanya penyesalan yang ku rasakan saat ini..
Tapi aku pun tak boleh larut dalam penyesalan itu..
Pasti ada makna lain dibalik penyesalan itu..

Ku yakinkan hatiku untuk mengikhlaskan ‘dia’
Ku mantapkan hatiku untuk bisa ikhlas menjalani hari-hari tanpa ‘dia
Ku tanamkan dalam hatiku bahwa aku kuat, aku tegar, aku pasti bisa..
Bisa bahagia walaupun bukan bersama ‘dia’
‘dia’ yang sampai saat ini masih aku sayangi........


“Ya Tuhan... ku jalani semua yang ada dihadapanku saat ini, esok, lusa dan seterusnya..
Dan ku jadikan pengalaman pahit di masalaluku sabagai cermin, agar ke depan aku tak mengulangi kesalahan yang telah ku perbuat, agar ke depan aku dapat belajar dari kesalahan yang ku perbuat.. sehingga aku dapat menjadi orang yang lebih baik lagi..
Aku percaya takdir-Mu.. Aku percaya semua akan indah pada waktunya.. Aku yakin dan percaya.. Engkau lebih tau mana, apa dan siapa yang terbaik untukku...”



sekian dan terima kasih....

wassalammualaikum wr. wb

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar